Selamat Datang....!!

Dengan mengunjungi blog ini, anda telah lebih dekat dengan Jibril Abdurrahman...
semoga blog ini dapat membantu anda.

Jumat, 15 Januari 2010

ANTARA PERS DAN GLOBALISASI

Arti pers menurut bahasa adalah sama halnya dengan press yang artinya menekan. dengan kata lain pers adalah sebuah tindakan penekanan. sedangkan menurut istilah adalah sebuah institusi yang memback up kegiatan kejurnalistikan, atau sebuah lembaga yang mengkoordinir aktivitas warta yang biasa kita sebut dengan istilah media masa.
Sedangkan globalisasi menurut bahasa ialah terdiri dari dia kata, yaitu "global" dengan arti umum dan "sasi" dengan arti proses penerapan. jadi globalisasi adalah sebuah proses  meng(membuat)umumkan sesuatu.
Menurut sejarah, globalisasi lahir dari Imperialisme (penjajahan, perampasan kemerdekaan, dan perampokan kekayaan). sehingga banyak orang yang menyebutkan bahwa globalisasi adalah proses penjajahan yang tidak terang-terangan oleh negara adikuasa (maju) kepada negara persemakmurannya ataupun negara berkembang lainnya. dan hal itu terbukti bahwa mereka menginginkan negara-negara yang berkembang menjadi antek-antek mereka. jika kita melihatnya dari sudut agama, hal ini telah difirmankan oleh Allah dalam Alquran : "dan tidak akan ridho atas engkau orang yahudi dan nashrasi, sehingga kau mengikuti gaya hidup mereka".
tidak bisa kita pungkiri bahwa semua negara adikuasa di dunia adalah negara-negara yang kontra islam. ini dibuktikan dengan kebencian mereka kepada islam sehingga mereka mangatakan "islam adalah teroris".
Sejarah membuktikan adanya hubungan yang tidak dapat terpisahkan antara "pers" dan "globalisasi", yaitu bahwa perkembangan globalisasi sangat membutuhkan pers sebagai media yang mempublikasikan produc globalisasi itu sendiri.
Sebagaimana yang kita ketahui bahwa media masa itu terbagi kepada dua macam, yaitu "elektronik" dan "cetak". dan semua media sangat berperan penting, sehingga tidak salah jika orang mengatakan "jika kita ingin menguasai dunia, maka kuasailah media masa"
Sebagai sebuah contoh ketika keruntuhan pemerintahan soeharto pada tahun 1999 M, kegiatan anti pemerintah pada waktu itu diekspose oleh media masa nasional, bahkan internasional yang mengakibatkan keterpurukan pemerintah pada waktu itu. juga perang yang terjadi berkelanjutan di timur tengah jika tidak ada media masa, orang tidak akan tergugah hatinya untuk mengucurkan tetesan airmatanya sehingga mereka rela untuk melakukan banyak cara untuk membantu kaum tertindas di sana.

Tidak ada komentar: