JIBRIL ABDURRAHMAN
TAKE IT EASY JUST LET IT FLOW
Selamat Datang....!!
Dengan mengunjungi blog ini, anda telah lebih dekat dengan Jibril Abdurrahman...
semoga blog ini dapat membantu anda.
semoga blog ini dapat membantu anda.
Selasa, 22 Februari 2011
Jumat, 11 Februari 2011
Aku dan Hidupku
Curhatan Jibril Abdurrahman
Jemariku mulai berulah lagi. satu dua huruf ku rangkai jadi kata, dengan kata itulah aku ingin bercerita. ya, inilah cerita yang akan aku ceritakan kepada anda. entahlah, mungkin ini tentang cinta atau pun tentang kehidupan nyata dari seorang pria yang hijrah ke kota. tak jelas apa alasannya pria ini memutuskan untuk hidup di tempat yang penuh dengan hirup pikuk anak adam yang hampir tiada hentinya. tidak ada sungai yang bening, tidak ada gemercik air dari sela-sela bebatuan, bahkan rumput pun tidak dapat bergoyang. yang ada hanyalah jalanan yang hitam, panas, dengan tiang-tiang lampu mercury yang menjadi pepohonan. bahkan kendaraan bermotor yang berlalu lalang lebih banyak daripada segerombolan rayap yang sedang membangun istana untuk ratu mereka.
Ini adalah cerita tentang diriku, si pria yang berhijrah ke kota tanpa tujuan yang jelas, yang penting aku tidak menjadi "seniman luntang-lantung" di kampung halaman. lebih dari dua bulan sebelumnya aku sempat menunda kepergianku untuk memulai kehidupanku yang "aneh" ini. 16 Juli 2010 keberangkatanku ke kota dengan harapan memperbaiki kehidupanku ke arah yang lebih baik. ku yakinkan diriku untuk tidak membatalkan perjalanan ini, perjalanan hijrah ke kota.
Aku bekerja sebagai operator warung internet, namun sebelumnya aku harus membangun kamar tidurku sendiri karena tidak ada kamar lain yang tersedia di sana. hari pertama aku dan ayahku memulai membangun kamarku namun pada hari ketiga, aku harus membereskannya sendiri. dan eng... ing... eng... ternyata selesai juga. cukup rapi aku menyelesaikan pekerjaan ini. haha.. tidak ada yang janggal.
Hari berikutnya aku memulai pekerjaanku sebagai operator warnet. tidak ada yang janggal di permulaan, semuanya berjalan sebagaimana biasanya. Alhamdulillah majikanku yang juga juga kawan ayahku ketika dia di SMA berbaik hati untuk membiayai kuliahku. senang rasanya aku bisa meneruskan studiku. aku diterima di salah satu Colledge Pendidikan di jurusan Bahasa Inggris. bukan apa-apa sih, tapi aku ingin lebih mempelajari tentang Bahasa Inggris.
Satu dua bulan telah berlalu. di bulan ke tiga aku mulai merasakan ada yang aneh dalam hidupku. rasa-rasanya aku mengalami hidup yang "kurang normal", mulai dari orang-orang yang "aneh" menurutku, sampai dengan perubahan pola tidurku yang mengakibatkan berubahnya cara beraktivitasku. maklumlah, jika ketika di kampung aku biasa tidur antara pukul 9-10 malam, di sini paling siang aku tidur pukul 11 malam. jika aku sedang sial, bisa saja jam 2 pagi aku baru bisa tidur, dan harus kembali bangun antara pukul 4-5 pagi untuk memulai aktivitasku pada pukul 6 dan tidak jarang aku bangun kesiangan. dikarenakan demikian, jika aku mempunyai siang yang cukup aku akan tidur, biasanya sih keenakan sampai-sampai aku bisa tidur seharian. kebiasaanku ini tidak ayal membuat majikanku agak jengkel. memang benar jika terlalu banyak tidur di siang hari itu tidak baik, tapi bagaimana bisa orang yang kurang tidur di malam hari tidak tidur di siang harinya. terus terang aku merasa aneh dengan ini. it's really weird for me..!! padahal biasanya jika aku tidur siang, 1 jam adalah rekor yang paling lama yang pernah aku ingat. ugh, matakna awak teh asa ringsek.
Tapi apa mau dikata, aku tidak bisa menghindar dari kebiasaan "anehku" ini. Karena dari sinilah masa depanku akan dipertaruhkan. apakah aku akan bisa melawan keanehan ini dengan baik, ataukah aku malah terlena dalam hidup yang aneh ini. Seperti biasa, semuanya akan baik pada waktunya. Semoga.
Ini adalah cerita tentang diriku, si pria yang berhijrah ke kota tanpa tujuan yang jelas, yang penting aku tidak menjadi "seniman luntang-lantung" di kampung halaman. lebih dari dua bulan sebelumnya aku sempat menunda kepergianku untuk memulai kehidupanku yang "aneh" ini. 16 Juli 2010 keberangkatanku ke kota dengan harapan memperbaiki kehidupanku ke arah yang lebih baik. ku yakinkan diriku untuk tidak membatalkan perjalanan ini, perjalanan hijrah ke kota.
Aku bekerja sebagai operator warung internet, namun sebelumnya aku harus membangun kamar tidurku sendiri karena tidak ada kamar lain yang tersedia di sana. hari pertama aku dan ayahku memulai membangun kamarku namun pada hari ketiga, aku harus membereskannya sendiri. dan eng... ing... eng... ternyata selesai juga. cukup rapi aku menyelesaikan pekerjaan ini. haha.. tidak ada yang janggal.
Hari berikutnya aku memulai pekerjaanku sebagai operator warnet. tidak ada yang janggal di permulaan, semuanya berjalan sebagaimana biasanya. Alhamdulillah majikanku yang juga juga kawan ayahku ketika dia di SMA berbaik hati untuk membiayai kuliahku. senang rasanya aku bisa meneruskan studiku. aku diterima di salah satu Colledge Pendidikan di jurusan Bahasa Inggris. bukan apa-apa sih, tapi aku ingin lebih mempelajari tentang Bahasa Inggris.
Satu dua bulan telah berlalu. di bulan ke tiga aku mulai merasakan ada yang aneh dalam hidupku. rasa-rasanya aku mengalami hidup yang "kurang normal", mulai dari orang-orang yang "aneh" menurutku, sampai dengan perubahan pola tidurku yang mengakibatkan berubahnya cara beraktivitasku. maklumlah, jika ketika di kampung aku biasa tidur antara pukul 9-10 malam, di sini paling siang aku tidur pukul 11 malam. jika aku sedang sial, bisa saja jam 2 pagi aku baru bisa tidur, dan harus kembali bangun antara pukul 4-5 pagi untuk memulai aktivitasku pada pukul 6 dan tidak jarang aku bangun kesiangan. dikarenakan demikian, jika aku mempunyai siang yang cukup aku akan tidur, biasanya sih keenakan sampai-sampai aku bisa tidur seharian. kebiasaanku ini tidak ayal membuat majikanku agak jengkel. memang benar jika terlalu banyak tidur di siang hari itu tidak baik, tapi bagaimana bisa orang yang kurang tidur di malam hari tidak tidur di siang harinya. terus terang aku merasa aneh dengan ini. it's really weird for me..!! padahal biasanya jika aku tidur siang, 1 jam adalah rekor yang paling lama yang pernah aku ingat. ugh, matakna awak teh asa ringsek.
Tapi apa mau dikata, aku tidak bisa menghindar dari kebiasaan "anehku" ini. Karena dari sinilah masa depanku akan dipertaruhkan. apakah aku akan bisa melawan keanehan ini dengan baik, ataukah aku malah terlena dalam hidup yang aneh ini. Seperti biasa, semuanya akan baik pada waktunya. Semoga.
aku dan hidupku
masa depanku berawal dari hidup anehku
Vanessa Mae - Contradanza
Ane suka ni cewek. Udah cakep, maen Biolanya andal, aksi panggungnya juga gak bikin bosen yang nonton.
pokoknya cekidot aja dah....
pokoknya cekidot aja dah....
Lets Sing Do Re Mi Song (The Sound of Music)
Bahasa yang simpel, nada yang gak berat-berat amat. Lumayan lah buat temen-temen yang mau belajar bahasa inggris sambil menyanyi.
lets sing...
lets sing...
FISIK, KOGNITIF DAN BAHASA PADA REMAJA
sekarang mah ane mau nyuguhin makalah kawan-kawan ane bikin buat presentasi di kelas ah.
semoga bermanfaat.
A. FISIK
Masa remaja merupakan salah satu diantara dua masa rentangan kehidupan individu, dimana terjadi pertumbuhan fisik yang sangat pesat. Masa yang pertama terjadi pada masa prenatal dan bayi. Bagian tubuh-tubuh tertentu pada tahun-tahun permulaan kehidupan secra proporsional terlalu kecil, namun pada masa remaja proporsionalnya menjadi besar, karena terlebih dahulu mencapai kematangan dari pada bagian-bagian yang lain.
Pada masa remaja akhir, proporsi tubuh individu mencapai proporsi tubuh orang dewasa dalam semua bagiannya. Fisik juga merupakan system organ yang kompleks yang sangat mengagumkan. Berkaitan dengan fisik ini, Kuhlen dan Thompson (Hurlock, 1956) mengemukakan bahwa perkembangan fisik individu meliputi empat aspek, yaitu :
sistem syaraf yang sangat mempengaruhi perkembangan kecerdasan dan emosi
otot-otot yang mempengaruhi perkembangan kekuatan dan perkembangan motorik
kelenjar endokrin yang menyebabkan munculnya pola-pola tingkah laku baru, seperti pada usia remaja berkembang perasaan senang untuk aktif dalam suatu kegiatan, yang sebagian anggotanya terdiri atas lawan jenis
struktur tubuh/fisik yang meliputi tinggi, berat, dan proporsi
Aspek fisiologis lainnya yang sangat penting bagi kehidupan manusia adalah otak (brain). Otak dapat dikatakan sebagai pusat atu sentralperkembangan dan fungsi kemanusiaan.
Secara struktur otak terdiri atas tiga bagian, yaitu:
brainstem (termasuk didalamnya celebellum) yang berfungsi mengontrol keseimbangan dan koordinasi
midbrain yang berfungsi sebagai stasion pengulang atau penyambung dan pengontrol dan fungsi menelan
cerebrum sebagai pusat otak yang paling tinggi yang meliputi belahan otak kiri dan otak kanan (left and right hemispheres) dan sebagai pengikut syaraf-syaraf yang berhubungan dengannya (vasta, heith dan miler, 1992:179-181)
Fungsi otak kiri Fungsi otak kanan
Berfikir rasional, ilmiah, logis, kritis, linear, analitis, referensial, dan konvergen.
Berkaitan erat dengan kemampuan belajar membaca, berhitung (matematika), dan bahasa Berfikir holistik, non-linier, non-verbal, intiutif, imajinatif, non-referensial, divergen, dan bahkan mistik
B. KOGNITIF
Dijinjau dari perkembangan kognitif menurut Piaget, masa remaja sudah mencapai tahap operasi formal . remaja, secara mental telah dapat berfikir logis tentang berbagai gagasan yang abstrak. Dengan kata lain operasi formal lebih bersifat hipotesis dan abstrak, serta sistematis dan ilmiah dalam memecahkan masalah daripada berfikir secara kongkret.
Proses pertumbuhan otak mencapai kesempurnaannya dari mulai usia 12-20 tahun. pada masa remaja terjadi reorganisasi lingkaran syaraf Lobe Frontal yang berfungsi sebagai kegiatan kognitif tingkat tinggi, yaitu kemampuan merumuskan perncanaan strategis, atau mengambil keputusan. Lobe Frontal ini terus berkembang sampai usia 20 tahun atau lebih. Perkembangan intelektual ini sangat berpengaruh kepada kemampuan intelektual remaja, seperti pada usia 12 tahun, walaupun secara intelektual remaja itu termasuk anak berbakat atau pintar, namun belum bijaksana. Maksudnya, remaja tersebut mampu memecahkan masalah secra benar, tetapi tidak seterampil remaja yang lebih tua usianya yang menunjukan wawasan atau perspektif yang luas terhadap masalah tersebut (sigelman dan Shaffer, 1995).
Keating (Adam dan Gullotta, 1983: 143) merumuskan lima hal pokok yang berkaitan dengan perkembangan berfikir operasi formal, yaitu :
berlainan dengan cara berfikir anak-anak, yang tekananya kepada kesadarannya sendiri di sini dan sekarang (here-and-now), cara berfikir remaja berkaitan erat dengan dunia kemungkinan (word of possibilities). Remaja sudah mampu menggunakan abstraksi-abstraksi dan dapat membedakan yang nyata dan konkret dengan yang abstrak dan mungkin.
melalui kemampuan untuk menguji hipotesisi, muncul kemampuan nalar secra ilmiah.
remaja dapat memikirkan tentang masa depan dengan membuat perencanaan dan mengeksplorasi berbagai kemungkinan untuk mencapainya.
remaja menyadari tentang aktivitas kognitif dan mekanisme yang membuat proses kognitif itu efesien atau tidak efesien, serta menghabiskan waktunya untuk mempertimbangkan pengaturan kognitif internal tentang bagaimana dan apa yang harus dipikirkannya
berfikir operasi formal memungkinkan terbukanya topik-topikbaru, dan ekspansi (perluasan) berfikir. Horizon berfikirnya semakin meluas, bisa meliputi aspek agama, keadilan, moralitas, dan identitas.
Berzonsky (Adan dan Gullotta, 1983:144) mengajukan suatu model cabang-cabang yang membangun berfikir operasi formal. Menurut dia, berfikir formal itu memiliki dua khusus, yaitu :
pengetahuan estetika: yang bersumber dari pengalaman main musik, membaca literatur atau seni.
pengetahuan personal: yang bersumber dari hubungan interpersonal dan pengalaman-pengalaman konkret.
Kemampuan mengaflikasikan operasi formal tidak hanya berkaitan dengan pengalaman belajar khusus, tetapi juga dengan :
tingkah laku nonverbal : sikap, motif atau keinginan
simbolik : simbol-simbol tertulis
semantik : gagasan atau makna
fugural : representasi visual dari objek-objek konkret
C. BAHASA PADA REMAJA
Bahasa merupakan untuk meningkatkan kemampuan intelektual, serta kematangan emosional dan sosial. Penggunaan aspek kebahasaan dalam proses pembelajaran sering berhubungan satu sama lainnya. Menyimak dan membaca erat hubungan dalam hal bahwa keduanya merupakan alat untuk menerima komunikasi. Berbicara dan menulis erat hubungan dalam hal bahwa keduanya merupakan cara untuk mengekspresikan makna (Tarigan, 1986:10).
Bersamaan dengan kehidupannya dalam masyarakat luas, anak (remaja) mengikuti proses belajar di sekolah. Sebagaimana diketahui dilembaga pendidikan bahasa diberikan rangsangan yang terarah sesuai dengan kaidah-kaidah yang benar. Proses pendidikan bukan memperluas dan memperdalam cakrawala ilmu pengetahuan semata,namun juga secara berencana merekayasa perkembangan sistem budaya, termasuk didalamya perilaku berbahasa.
Pengaruh pergaulan dalam masyarakat (teman sebaya) terkadang cukup menonjol, sehingga bahasa anak (remaja) menjadi lebih diwarnai pola bahasa pergaulan yang berkembang didalam kelompok sebaya. Dari kelompok itu berkembang bahasa sandi, bahasa kelompok tertentu yang bentuknya amat khusus (bahasa prokem).
Perkembangan bahasa anak dilengkapi dan piperkaya oleh lingkungan masyarakat dimana mereka tinggal. Hal ini berarti bahwa proses pembentukan kepribadian yang dihasilkan dari pergaulan dengan masyarakat sekitar akan memberi ciri khusus dalam perilaku berbahasa. Bersamaan dengan kehidupannya dalam masyarakat luas, anak (remaja) mengikuti proses belajar di sekolah.
Masa remaja, terutama remaja awal merupakan masa terbaik untuk mengenal dan mendalami bahasa asing. Namun dikarenakan keterbatasan kesempatan dan sarana dan pra sarana, menyebabkan si remaja kesulitan untuk menguasai bahasa asing. Tidak bisa dipungkiri, dalam era globalisasi sekarang ini, penguasaan bahasa asing merupakan hal yang penting untuk menunjang kesuksesan hidup dan karier seseorang. Namun dengan adanya hambatan dalam pengembangan ketidakmampuan berbahasa asing tentunya akan sedikit-banyak berpengaruh terhadap kesuksesan hidup dan kariernya. Terhambatnya perkembangan kognitif dan bahasa dapat berakibat pula pada aspek emosional, sosial, dan aspek-aspek perilaku dan kepribadian lainnya.
Masa remaja merupakan salah satu diantara dua masa rentangan kehidupan individu, dimana terjadi pertumbuhan fisik yang sangat pesat. Masa yang pertama terjadi pada masa prenatal dan bayi. Bagian tubuh-tubuh tertentu pada tahun-tahun permulaan kehidupan secra proporsional terlalu kecil, namun pada masa remaja proporsionalnya menjadi besar, karena terlebih dahulu mencapai kematangan dari pada bagian-bagian yang lain.
Pada masa remaja akhir, proporsi tubuh individu mencapai proporsi tubuh orang dewasa dalam semua bagiannya. Fisik juga merupakan system organ yang kompleks yang sangat mengagumkan. Berkaitan dengan fisik ini, Kuhlen dan Thompson (Hurlock, 1956) mengemukakan bahwa perkembangan fisik individu meliputi empat aspek, yaitu :
sistem syaraf yang sangat mempengaruhi perkembangan kecerdasan dan emosi
otot-otot yang mempengaruhi perkembangan kekuatan dan perkembangan motorik
kelenjar endokrin yang menyebabkan munculnya pola-pola tingkah laku baru, seperti pada usia remaja berkembang perasaan senang untuk aktif dalam suatu kegiatan, yang sebagian anggotanya terdiri atas lawan jenis
struktur tubuh/fisik yang meliputi tinggi, berat, dan proporsi
Aspek fisiologis lainnya yang sangat penting bagi kehidupan manusia adalah otak (brain). Otak dapat dikatakan sebagai pusat atu sentralperkembangan dan fungsi kemanusiaan.
Secara struktur otak terdiri atas tiga bagian, yaitu:
brainstem (termasuk didalamnya celebellum) yang berfungsi mengontrol keseimbangan dan koordinasi
midbrain yang berfungsi sebagai stasion pengulang atau penyambung dan pengontrol dan fungsi menelan
cerebrum sebagai pusat otak yang paling tinggi yang meliputi belahan otak kiri dan otak kanan (left and right hemispheres) dan sebagai pengikut syaraf-syaraf yang berhubungan dengannya (vasta, heith dan miler, 1992:179-181)
Fungsi otak kiri Fungsi otak kanan
Berfikir rasional, ilmiah, logis, kritis, linear, analitis, referensial, dan konvergen.
Berkaitan erat dengan kemampuan belajar membaca, berhitung (matematika), dan bahasa Berfikir holistik, non-linier, non-verbal, intiutif, imajinatif, non-referensial, divergen, dan bahkan mistik
B. KOGNITIF
Dijinjau dari perkembangan kognitif menurut Piaget, masa remaja sudah mencapai tahap operasi formal . remaja, secara mental telah dapat berfikir logis tentang berbagai gagasan yang abstrak. Dengan kata lain operasi formal lebih bersifat hipotesis dan abstrak, serta sistematis dan ilmiah dalam memecahkan masalah daripada berfikir secara kongkret.
Proses pertumbuhan otak mencapai kesempurnaannya dari mulai usia 12-20 tahun. pada masa remaja terjadi reorganisasi lingkaran syaraf Lobe Frontal yang berfungsi sebagai kegiatan kognitif tingkat tinggi, yaitu kemampuan merumuskan perncanaan strategis, atau mengambil keputusan. Lobe Frontal ini terus berkembang sampai usia 20 tahun atau lebih. Perkembangan intelektual ini sangat berpengaruh kepada kemampuan intelektual remaja, seperti pada usia 12 tahun, walaupun secara intelektual remaja itu termasuk anak berbakat atau pintar, namun belum bijaksana. Maksudnya, remaja tersebut mampu memecahkan masalah secra benar, tetapi tidak seterampil remaja yang lebih tua usianya yang menunjukan wawasan atau perspektif yang luas terhadap masalah tersebut (sigelman dan Shaffer, 1995).
Keating (Adam dan Gullotta, 1983: 143) merumuskan lima hal pokok yang berkaitan dengan perkembangan berfikir operasi formal, yaitu :
berlainan dengan cara berfikir anak-anak, yang tekananya kepada kesadarannya sendiri di sini dan sekarang (here-and-now), cara berfikir remaja berkaitan erat dengan dunia kemungkinan (word of possibilities). Remaja sudah mampu menggunakan abstraksi-abstraksi dan dapat membedakan yang nyata dan konkret dengan yang abstrak dan mungkin.
melalui kemampuan untuk menguji hipotesisi, muncul kemampuan nalar secra ilmiah.
remaja dapat memikirkan tentang masa depan dengan membuat perencanaan dan mengeksplorasi berbagai kemungkinan untuk mencapainya.
remaja menyadari tentang aktivitas kognitif dan mekanisme yang membuat proses kognitif itu efesien atau tidak efesien, serta menghabiskan waktunya untuk mempertimbangkan pengaturan kognitif internal tentang bagaimana dan apa yang harus dipikirkannya
berfikir operasi formal memungkinkan terbukanya topik-topikbaru, dan ekspansi (perluasan) berfikir. Horizon berfikirnya semakin meluas, bisa meliputi aspek agama, keadilan, moralitas, dan identitas.
Berzonsky (Adan dan Gullotta, 1983:144) mengajukan suatu model cabang-cabang yang membangun berfikir operasi formal. Menurut dia, berfikir formal itu memiliki dua khusus, yaitu :
pengetahuan estetika: yang bersumber dari pengalaman main musik, membaca literatur atau seni.
pengetahuan personal: yang bersumber dari hubungan interpersonal dan pengalaman-pengalaman konkret.
Kemampuan mengaflikasikan operasi formal tidak hanya berkaitan dengan pengalaman belajar khusus, tetapi juga dengan :
tingkah laku nonverbal : sikap, motif atau keinginan
simbolik : simbol-simbol tertulis
semantik : gagasan atau makna
fugural : representasi visual dari objek-objek konkret
C. BAHASA PADA REMAJA
Bahasa merupakan untuk meningkatkan kemampuan intelektual, serta kematangan emosional dan sosial. Penggunaan aspek kebahasaan dalam proses pembelajaran sering berhubungan satu sama lainnya. Menyimak dan membaca erat hubungan dalam hal bahwa keduanya merupakan alat untuk menerima komunikasi. Berbicara dan menulis erat hubungan dalam hal bahwa keduanya merupakan cara untuk mengekspresikan makna (Tarigan, 1986:10).
Bersamaan dengan kehidupannya dalam masyarakat luas, anak (remaja) mengikuti proses belajar di sekolah. Sebagaimana diketahui dilembaga pendidikan bahasa diberikan rangsangan yang terarah sesuai dengan kaidah-kaidah yang benar. Proses pendidikan bukan memperluas dan memperdalam cakrawala ilmu pengetahuan semata,namun juga secara berencana merekayasa perkembangan sistem budaya, termasuk didalamya perilaku berbahasa.
Pengaruh pergaulan dalam masyarakat (teman sebaya) terkadang cukup menonjol, sehingga bahasa anak (remaja) menjadi lebih diwarnai pola bahasa pergaulan yang berkembang didalam kelompok sebaya. Dari kelompok itu berkembang bahasa sandi, bahasa kelompok tertentu yang bentuknya amat khusus (bahasa prokem).
Perkembangan bahasa anak dilengkapi dan piperkaya oleh lingkungan masyarakat dimana mereka tinggal. Hal ini berarti bahwa proses pembentukan kepribadian yang dihasilkan dari pergaulan dengan masyarakat sekitar akan memberi ciri khusus dalam perilaku berbahasa. Bersamaan dengan kehidupannya dalam masyarakat luas, anak (remaja) mengikuti proses belajar di sekolah.
Masa remaja, terutama remaja awal merupakan masa terbaik untuk mengenal dan mendalami bahasa asing. Namun dikarenakan keterbatasan kesempatan dan sarana dan pra sarana, menyebabkan si remaja kesulitan untuk menguasai bahasa asing. Tidak bisa dipungkiri, dalam era globalisasi sekarang ini, penguasaan bahasa asing merupakan hal yang penting untuk menunjang kesuksesan hidup dan karier seseorang. Namun dengan adanya hambatan dalam pengembangan ketidakmampuan berbahasa asing tentunya akan sedikit-banyak berpengaruh terhadap kesuksesan hidup dan kariernya. Terhambatnya perkembangan kognitif dan bahasa dapat berakibat pula pada aspek emosional, sosial, dan aspek-aspek perilaku dan kepribadian lainnya.
Antara Bai'at dan Syahadat
Namun ada segelintir orang telah berupaya menyelewengkan pengertian keduanya sehingga seolah-olah bai’at itu syahadat dan syahadat itu bai’at. Tentu saja pengertian salah seperti ini jelas punya tujuan tendensius dan merupakan bentuk kesesatan yang serius.
Padahal dari segi lafadznya saja sudah berbeda. Syahadat itu berbunyi asyhadu alla ilaaha illallah wa asyhadu anna Muhammadar rasulullah , sedangkan bai’at itu berbunyi ubayi’ukum ‘alas sam’i wath-tha’ah fi tha’atillai wa rasulihi .
Syahadat itu adalah ikrar tentang masalah tuhan dan kenabian, di mana seorang muslim menyatakan tidak ada tuhan yang patut disembah kecuali Allah, sekaligus ikrar bahwa Muhammad SAW adalah utusan Allah. Sedangkan ba’iat adalah ikrar untuk mengangkat seseorang menjadi pemimpin dan pernyataan siap untuk mentaatinya.
Sehingga jelaslah bahwa syahadat itu bukan bai’at dan bai’at itu bukan syahadat. Syahadat itu sebagai ikrar dari seorang non muslim untuk masuk Islam, sedangkan bai’at itu adalah sumpah atau pengangkatan seseorang untuk dijadikan pemimpin.
Orang kafir yang tidak mengucapkan syahadat berarti dia belum masuk Islam. Statusnya adalah kafir karena memang aslinya adalah orang kafir. Adapun orang muslim, selain secara nyata dia sudah menunjukkan dirinya sebagai muslim, secara lafadz pun sudah pasti dia melakukan syahadat berkali-kali dalam sehari. Dan pengakuan sejak awal bahwa dia adalah seorang muslim sudah cukup untuk dikatakan bahwa dia memang muslim, sehingga seorang muslim sama sekali tidak memerlukan syahadat ulang. Dia adalah muslim karena sejak awal pun memang sudah muslim.
Maka sungguh salah dan sesat kalau ada pendapat yang mengatakan bahwa seorang yang sudah muslim harus bersyahadat ulang, kalau tidak maka dia adalah orang kafir. Pendapat seperti ini tidak akan lahir dari mulut seorang yang mengerti hukum aqidah, kecuali dari kelompok sesat yang berpaham takfir. Yaitu aliran sesat yangmudah mengkafirkan orang lain. Bahkan fatalnya paham sesat ini adalah berangkat dari asumsi bahwa semua orang di dunia ini pada dasarnya kafir, kecuali yang mau setia taqlid buta pada kelompok sesat itu.
Padahal dalam ilmu aqidah yang diajarkan oleh Rasulullah SAW, setiap orang itu lahir dalam keadaan muslim. Barulah kemudian kedua orang tuanya yang akan mengajaknya kepada kekafiran. Mungkin dijadikan yahudi, nasrani atau majusi. Kalau mereka suatu saat mau masukIslam, haruslah membuat pernyataan/ ikrar yang disebut dengan syahadat. Namun bila seorang bayi lahir dari kedua orang tua yang muslim dan tumbuh dalam pendidikan Islam, sudah secara otomatis dia menjadi muslim. Dan sama sekali tidak perlu bersyahadat ulang.
Dan kafirnya seorang muslim itu harus melewati sebuah proses yang bernama murtad . Namun selama seorang muslim tidak melakukan hal-hal yang termasuk dalam kategori kemurtadan yang disahkan oleh pengadilan syariah, maka dia adalah muslim 100%.
Para shahabat Nabi SAW dahulu awalnya pun masih kafir. Lalu mereka masuk Islam dengan mengucapkan dua kalimat syahadat. Sejak awal mula turunnya wahyu, sudah banyak shahabat yang masuk Islam. Hingga menjelang hijrah ke Madinah baru ada bai’at. Ini menunjukkan bahwa syahadat itu bukan bai’at dan bai’at itu bukan syahadat. Di dalam sirah nabawiyah, keduanya dipisahkan oleh jarak waktu hampir 10 tahun. Dan para shahabat nabi SAW yang masukIslam di awal mula turun wahyu tetap dianggap muslim, meski mereka tidak ikut berba’ait.
Perlu diketahui bahwa bai’at di dalam sirah nabawiyah ada beberapa kali. Yang awal pertama terjadi adalah bai’at Aqabah I dan bai’at Aqabah II. Dua-duanya hanya untuk para anshar dari Yatsrib . Adapun para shahabat yang lainnya tidak ikut berbai’at. Kalau dikatakan bahwa yang tidak bai’at itu kafir, seharusnya Abu Bakar, Umar, Utsman dan Ali itu kafir, lantaran tidak ikut bai’at.
Jadi pemahaman seperti yang Anda kemukakan itu jelas sekali salahnya, bahkan bertentangan dengan realita sejarah di masa Nabi SAW, juga bertentangan dengan manhaj salafushalih, serta bertentangan dengan ilmu aqidah dan syariah. Tidaklah ada orang yang mau dicocok hidungnya dengan doktrin sesat seperti ini kecuali orang-orang yang lemah iman, kurang ilmu dan jahil terhadap agamanya sendiri.
Kewajiban Berbai’at
Kalau umat Islam sedunia bisa menyatukan aqidah, fikrah dan manhaj hingga sampai ke satu gerakan, insya Allah saat itulah umat Islam akan punya pemimpin. Dan pada saat itulah umat Islam dengan suka rela menyatakan ketaatan kepada pemimpinnya itu dengan sebuah ritual bai’at. Pemimpin itu secara aklamasi diangkat oleh 1,5 milyar umat Islam sedunia untuk menjadi khalifah kepemimpinan Rasulullah SAW.
Kalau sekarang ini, di mana wajah umat Islam masih centang perenang, kusut tidak karuan, saling ejek, saling caci, saling tonjok bahkan saling adu jotos sesama mereka, khilfah yang diidamkan itu rasanya masih jauh dari kenyataan. Jelas saat ini kita tidak punya satu orang yang bisa dibai’at secara international. Kalau pun sekarang ini ada yang dibai’at, maka bukan bai’at untuk menjadi pemimpin seluruh umat , melainkan pemimpin lokal kecil-kecilan saja, mungkin setingkat RT atau RT. Atau setingkat sebuah ormas, jamaah kecil-kecilan atau jamaah pengajian yasinan dan sebagainya. Dan sama sekali bukan representasi pemimpin dari seluruh umatIslam sedunia.
Hukum membai’atnya suka-suka saja. Kalau rasanya kita setuju untuk mengangkatnya menjadi pemimpin untuk lokal tertentu, silahkan saja dibai’at. Tapi jangan sampai ada keyakian bahwa siapa yang tidak ikut membai’atnya, lantas menjadi kafir. Iniadalah sebuah penyimpangan paham aqidah yang sesat dan menyesatkan.
Maka hukum bai’at berbeda tergantung orang yang melaksanakannya. Adapun ahlu al-halli wa al-‘aqdi, maka mereka wajib berbai’at terhadap imam yang telah mereka pilih, jika syarat-syarat keimaman telah terpenuhi pada imam terpilih tersebut.
Adapun masyarakat umum, pada asalnya setiap orang wajib melakukan bai’at terhadap imam berdasar bai’at ahlu al-halli wal ‘aqdi terhadap imam tersebut. Karena Rasulullah SAW bersabda:
“Barang siapa yang mati dan tidak ada ikatan bai’at di pundaknya maka ia pasti mati seperti mati di jaman jahiliyah”
Namum begitu, Fuqoha Malikiah berpendapat, masyarakat umum tidak perlu melakukan bai’at. Tetapi cukup bagi mereka meyakini bahwa mereka di bawah perintahimam yang dibai’at dan mereka diharuskan untuk taat terhadap imam tersebut
Sedangkan orang yang terpilih untuk menjadi imam, ia wajib menerima bai’at tersebut jika memang terpilih dan tidak ada orang yang memenuhi persyaratan selain dirinya. Akan tetapi jika yang memenuhi persyaratan jumlahnya lebih dari satu maka kewajiban tersebut berubah menjadi fardu kifayah.
Pengertian Keliru Tentang ‘Mati Jahiliyah’ Bila Tidak Berbai’at
Dalam kitab legendaris yang meurpakan kitab penjelasan shahih Bukhari, Fathul Baary, Ibnu Hajar memberikan komentar tentang pengertian “Miitatan Jahiliyyatan” bahwa yang dimaksud dengan kalimat tersebut aadalah sebagai berikut:
“Yang dimaksud dengan “mati Jahilyyah” dengan bacaan mim kasrah “Miitatan bukan Maitatan” adalah keadaan matinya seperti kematian di jaman Jahiliyyah dalam keadaan sesat tiada imam yang ditaati karena mereka tidak mengetahui hal itu. Dan bukan yang dimaksud itu ialah mati kafir tetapi mati dalam keadaan durhaka”
Imam al-Qadhy ‘Iyadh berkata bahwa yang dimaksud dengan sabda Rasulullah SAW: “Barang siapa yang keluar dari ketaatan imam dan meninggalkan jama’ah maka ia mati miittan jahiliyyatan” adalah dengan mengkasrah mim “miitatan” yaitu seperti orang yang mati di jaman Jahiliyyah karena mereka ada dalam kesesatan dan tidak melaksanakan ketaatan kepada seorang imam pun” 6/258}
Ahmad Sarwat, Lc
Maaf Copast... ^_^
Kamis, 29 Juli 2010
WAHAI JIWA-JIWA YANG TENANG
Oleh Jibril Abdurrahmanيَا أَيَّتُهَا النَّفْسُ الْمُطْمَئِنَّةُ -٢٧- ارْجِعِي إِلَى رَبِّكِ رَاضِيَةً مَّرْضِيَّةً -٢٨- فَادْخُلِي فِي عِبَادِي -٢٩- وَادْخُلِي جَنَّتِي -٣٠-
“waha jiwa-jiwa yang tenang kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang ridlo dan diridloi-Nya maka masuklah ke dalam golongan hamba-hamba-Ku dan masuklah kalian kedalam surga-Ku”
Kata-kata yang indah tercatat dalam kitab suci Al-Quran, merayu kita untuk senantiasa mengumandangkannya, mendengarkannya. Rayuan dari Allah swt nan menggugah hati kita untuk selalu tunduk dan patuh menjalankan segala ketentuannya. Sudah sepatutnya kita sebagai hamba untuk menyembah, mengagungkan, menyanjung, dan juga memuji Tuhan kita, Allah swt. Seluruh aktifitas kita persembahkan semata-mata hanya untuk beribadah kepada-Nya.
Surga, siapakah orang yang tdak ingin menjadi penghuni surga? Tentunya semua orang yang meyakini adanya Tuhan pasti mempunyai keinginan untuk masuk surga, termasuk saya. Namun siapakah orang yang layak untuk masuk surga? Tidak sembarangan orang dapat masuk surga, hanya segelintir orang yang dapat masuk ke dalamnya, mudah-mudahan kita termasuk ke dalam golongan tersebut. Untuk menjadi ahli surga tentunya kita harus memiliki karakter yang special dalam pandangan Allah swt.
Salah satu karakter yang menjadi patokan Allah swt untuk menilai kelayakan hambanya masuk surga adalah hamba tersebut memiliki jiwa yang tenang. Telah difirmankan oleh Allah swt dalam Surah Al-Fajr ayat 27-30, seperti yang telah tertulis di atas.
Ada 3 karakter yang harus kita miliki untuk mendapatkan gelar “annafsul mutmainnah”, yaitu :
1. Selalu Memaafkan Orang yang Telah Menyakiti Kita
Masalah maaf memaafkan memang sulit, tidak sedikit orang yang gagal dalam menghadapi cobaan yang satu ini. Yang ada malah sumpah serapah yang terlontar. Semisal “saya tidak akan memaafkannya sampai tujuh turunan”, “haram bagi saya untuk memaafkannya”, dan lain macam sebagainya.
2. Memberi Kepada Orang Yang Tidak Pernah Memberi Kepada Kita
Sepertinya dalam urusan yang satu ini tidaklah terlalu sulit bagi kebanyakan orang, hanya saja memberi saja tidak cukup, harus dibarengi dengan rasa ikhlas*, yang tentunya sulitnya adalah ketika kita dituntut ikhlas. Kebanyakan orang yang memberi jika bukan terpaksa mungkin karena benci (supaya si peminta cepat-cepat pergi dari hadapannya), atau pun ingin dilihat orang (Ria).
3. Menyambungkan Silaturrahmi Kepada Orang Yang Tidak Pernah Bersilaturrahmi Kepada Kita
Untuk menyambungkan tali silaturrahmi biasanya cukup suli, apa lagi menyambungkan yang terputus itu lebih sulit lagi. Biasanya factor gengsi sangat berperan, mungkinkah itu strata social yang membuatnya menjadi gengsi, masalah perbedaan agama, sampai perbedaan ras atau warna kulit, seperti kasus yang sering terjadi di Amerika pada tahun 70-an.
Pembaca yang budiman, sungguh alangkah indahnya jika kita, semua orang islam mamiliki sifat yang tiga tersebut. saling memaafkan bukan hanya pada waktu lebaran, melainkan setiap saat ia dapat memaafkan saudara seimannya. Sungguh ironis jika kita menginginkan surga tetapi dalam hati kita masih tersimpan dendam yang menggunung kepada mukmin lainnya, bagaimana jadinya nasib kita di akhirat kelak?
“SESUNGGUHNYA SETIAP ORANG YANG BERIMAN ADALAH SAUDARA”
Entri ini dibuat untuk menyambut Ramadlan 1431 H.
Selamat menunaikan ibadah puasa…!!
اللهم سلمني لرمضان و سلم رمضان لي و سلمه مني متقبلا
Langganan:
Postingan (Atom)